Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengusulkan kepada Dewan Perwakilan Daerah (DPD) untuk mencermati aksi kekerasan terkait isu agama yang terjadi di Pandeglang, Banten dan Temanggung, Jateng secara jernih dan objektif.
"Kami mengusulkan agar DPD mencermati apa yang menjadi gejala, dan bagaimana bisa terjadi tindak kekerasan," kata Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Slamet Effendy Yusuf pada dialog tokoh lintas agama dengan pimpinan DPD di Jakarta, Jumat.
Pertemuan tersebut dipimpin Wakil Ketua DPD Laode Ida serta dihadiri oleh tokoh lintas agama antara lain, Slamet Effendy Yusuf dan Muhammad Iqbal Sullam (PBNU), Imam Addaruqutni (PP Muhammadiyah), Romo Suprapto (Konferensi Waligereja Indonesia), Pendeta Arliyanus Larosa (Gereja Kristen Indonesia), Albertus Patty (Persekutuan Gereja-gereja Indonesia), I Nyoman Udayana Sangging dan I Made Gede Erot (Parisada Hindu Dharma Indonesia), Utang Ranuwijaya (Majelis Ulama Indonesia).
Menurut Slamet, dengan mencermati gejala dan akar persoalannya maka upaya penyelesaiannya bisa lebih fokus.
Dalam kasus kekerasan di Cikeusik, Pandeglang, Banten, kata Slamet, harus dicermati apakah kasus itu merupakan kasus penyerangan atau bentrokan, korban tewas apa benar hanya tiga orang, dan apakah dari kelompok masyarakat tertentu.
Sementara untuk kasus kekerasan berupa pembakaran gereja di Temanggung, Slamet meragukan peristiwa itu murni dilakukan oleh masyarakat setempat.
Menurut dia, masyarakat Temanggung adalah masyarakat yang santun dan toleran, apalagi terhadap umat beragama dan rumah ibadah.
"Pada saat perang kemerdekaan, tentara Belanda yang bersembunyi di dalam gereja tidak dikejar oleh pejuang setempat karena tidak ingin merusak rumah ibadah," katanya.
Slamet mensinyalir, peristiwa kekerasan yang terjadi di Temanggung karena ada pemicu dari luar yang memprovokasi masyarakat setempat.
Oleh karena itu, kata Slamet, penyelesaian kedua peristiwa kekerasan tersebut harus dilakukan secara komprehensif dan tuntas.
PBNU, lanjut Slamet, juga berupaya mencermati peristiwa kekerasan yang terjadi di Pandeglang dan Temanggung dari gejala sampai dengan upaya penyelesaiannya dari berbagai sumber, antara lain dari media massa, pejabat pemerintah, maupun informasi melalui cabang- cabang NU di Provinsi Banten dan Jawa Tengah
Minggu
PBNU Minta DPD Cermati Kekerasan Terkait Agama
Published :
03.22
Author :
Kang Aji Komarullah Al-Bantany
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Logo
Archive
-
▼
2011
(25)
-
▼
Februari
(25)
- Liang lahat makam Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di J...
- PBNU Minta DPD Cermati Kekerasan Terkait Agama
- Ali Khamenei: Dunia Islam Telah Bangkit, Hegemoni ...
- Menteri Agama: Sejak Lahir Ahmadiyah Sudah Bermasalah
- Museum NU Surabaya Simpan Akta Pendirian NU
- Heboh Kenaikan Gaji PNS 2011
- Menentukan Arah Kiblat Dengan Alam dan Teknologi
- PCNU Lebak Bentuk LBH
- Kang Said Berharap Hubungan Harmonis NU dan PKB
- Mbah Hasyim Sebagai Rujukan Pemikiran dan Tindakan
- PBNU Bentuk Pusat Informasi Krisis Mesir
- Kang Said: Bentengi Moral Masyarakat dengan Aqidah
- Hj Lily Wahid Resmi Dicopot dari PKB
- Gus Mus: Kita Semua Perlu Revolusi Mental
- Di Daerah Buku SBY Menuai Pro Kontra
- Pakistan akan Berpenduduk Muslim Terbesar Dunia
- Hasyim: Sudah Semestinya Ulama Jaga Moral Bangsa
- PBNU Minta Polisi Tangkap Pembunuh Sekretaris NU L...
- Jaringan
- Tujuan Organisasi
- Dinamika
- Basis Pendukung
- Sikap Kemasyarakatan
- faham Keagamaan
- Sejarah
-
▼
Februari
(25)
0 komentar:
Posting Komentar